Scanning Environment

Pernah main sepak bola? atau cuma nonton sepak bola? pernahkah cuma liat cara main seorang playmaker selama 2 x 45 menit? atau minimal cuma liat video analisa di youtube? berapa kali seorang playmaker nengok/menggelengkan kepala selama 1 pertandingan? memang tidak ada data statistik perihal nengoknya seorang playmaker, yang ada dribble sukses, jarak tempuh, jumlah operan & persentase operan sukses, operan kunci & assist. Untuk tembakan memang sengaja ga gw tulis karena emang bukan tupoksinya playmaker buat bikin gol, kan ada striker. dibandingin sama postingan sebelumnya, di sini gw coba pakai perumpamaan play maker, khususnya deep-lying playmaker yang emang jadi penghubung antara lini belakang (pertahanan) dan lini depan (serangan). Simpel, tugas DLP emang keliatannya cuma ngoper bola, tapi sebenernya mereka itu sering banget nengok kiri, kanan, depan dan belakang karena emang mereka lagi scanning environment

seperti yang dibahas sebelumnya scanning environment itu ga jauh-jauh dari SWOT. Selain bikin peluang (opportunity), DLP jelas mesti menghidari ancaman (threat) lawan yang berpotensi merebut bola. mereka mesti tetap mempertahankan bola dalam permainan (ball retention), maka jangan ngoper ke daerah dimana musuh numpuk. Saat melihat area lapangan kosong, dan sayap lincah bisa masuk mengejar bola, si DLP melancarkan through ball atau bahkan killer pass agar si sayap lincah (strength) bisa mengejar bola untuk menghasilkan peluang gol (opportunity) atau S terhadap O (S – O) seperti yang dibahas sebelumnya. Ga mungkin kan sayap (yang biasanya pendek) malah kasih lob ball yang mana berpotensi kalah duel udara sama bek lawan (implementasi W – T), mending kasih killer pass (W – O)

maksud dari dua paragraf soal bola tadi, itu perumpamaan seorang DLP yang melihat ke dalam tim (untuk analisis SW) dan lawan (untuk analisis OT). Pun dengan sebuah organisasi atau perusahaan, tidak mungkin bisa berdiri sebelum mempertimbangkan analisis SWOT yang didapat dari scanning environment. Kurleb matrik atau tabel SWOT kayak gini

biasanya masing-masing poin SWOT diisi 5 poin, atau bahkan lebih, lalu dihubungkan korelasinya kayak di atas deh. terlihat simpel memang, namun tetep aja butuh analisa tajam, akurat, terpercaya, meski masih lebih tajam omongan tonggo yang lagi gosipin anak perawan yang pulang malem mulu

trus ada lagi yang namanya PEST analysis atau bahkan jadi PESTLE/PESTEL. Kalo ini lebih merinci lagi secara political, economical, social, technology, ecology/environment & legal aspect. 1 1 deh, dari segi iklim politik (yang paling sering terdengar di berita soal konfliknya), untuk politik sendiri lebih kepada kebijakan yang dibuat pemerintah (baik pusat, daerah 1 ataupun 2. tapi biasanya sih sampe ke pak RT juga) syarat kepatuhan apa aja yang harus dipenuhi. Untuk perekonomian lebih ke soal daya beli konsumen, pajak yang disetor ke daerah dsb. Sosial ya pengaruh ke sosialita market kita, tren yang ada kayak gimana. Teknologi jelas, karena teknologi menciptakan sesuatu yang baru, atau bahkan mendisrupsi yang telah ada. Legal lebih kepada legalitas suatu usaha, apakah laik atau tidaknya. Sedangkan aspek lingkungan berpengaruh kepada alam sekitar, pembangunan berkelanjutan dsb.

dari semua itu di-list, lalu dianalisis dengan membandingkan kekuatan & kelemahan dalam perusahaan. Masalah apa yang ada dan apa solusinya? nanti ditarik kesimpulan bahwa terdapat masalah ini dan market butuh solusi ini. baru deh lanjut ke tahap II: Strategy Formulation

sebenernya ada 1 lagi yaitu Porter’s Five Forces Analysis, tapi yang ini dibahas di next post aja deh

Leave a comment

1 Comment

  1. Frameworks in Strategic Management | catatan ndJoe

Leave a comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.