jika hatiku ini diibaratkan koin, di salah satu sisi hatiku ini terukir dengan indah huruf² yang membentuk namamu. namamu yang mengandung banyak doa, harapan, dan cinta.
lalu di sisi yang berlawanannya, terukir paras cantikmu, yang tak henti²nya tersenyum. terus tersenyum… hingga menerangi hatiku yang gelap ini.
tapi sadarkah kamu bahwa kamulah yang mengukir koin tersebut? kamulah yang mengukir hatiku. kau ukir dengan pisaumu. kau beri goresan²mu di hatiku ini
dan ku tersadar ini adalah pembalasan yang telah kau buat
tapi aku akan tetap bahagia :’) karena kulihat wajahmu tersenyum saat kau menyiksaku. tak ada alasan untuk ku bersedih setiap senyum indah mu terpancar. senyummu yang seperti mentari, yang membuat sang bulan ikut bersinar karena cahaya mu. mentari yang membakar jiwa yang kosong ini
ku goreskan segaris luka di hatimu, dan kau balas dengan goresan² yang lain, hingga di hatiku ini terukir indah dirimu
. . . . .
(dibaca aja sambil denger : Chicago – Hard To Say I’m Sorry)
michan
/ January 10, 2010tumben, jul…
😀
ndJoe
/ January 10, 2010kenapa??
puitis ya 😀
michan
/ January 11, 2010he’eh. terpana gw.. 😀